Monday, May 15, 2017

Bagian tumbuhan: Akar

Akar adalah bagian tumbuhan yang ada di dalam tanah. Arah gerak pertumbuhan akar dipengaruhi oleh gravitasi (geotrop) atau air (hidrotrop). Akar mampu tumbuh menembus tanah, dikarenakan bagian ujung akar berbentuk runcing. Pada akar tidak terdapat buku-buku yang dapat membentuk ruas-ruas. Akar bisanya mempunyai warna pucat serta tidak berklorofil dan tidak melakukan fotosintesis. 
Fungsi akar bagi tumbuhan:
  1. Menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya. 
  2. Menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah. 
  3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke bagian-bagian tumbuhan. 
  4. Sebagai alat respirasi (pernafasan), misalnya tumbuhan bakau. 
  5. Tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada wortel. 
  6. Alat reproduksi vegetatif, misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akarnya dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Bagian-bagian Akar Tumbuhan
Akar tumbuhan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar akar tumbuhan yang dapat terlihat secara kasat mata dan bagian dalam akar tumbuhan yang dapat dilihat melalui mikroskop.
Morfologi akar
Bagian luar (morfologi) akar tumbuhan terdiri atas:
  1. Leher akar, merupakan bagian yang menghubungkan antara akar dengan batang tumbuhan.
  2. Batang akar, meliputi bagian antara leher akar dan ujung akar
  3. Cabang akar, merupakan cabang-cabang akar yang tumbuh dari sisi-sisi di akar utama
  4. Rambut akar, berupa rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang tumbuh dari sel-sel epidermis yang tumbuh dekat ujung akar, berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan hara mineral.
  5. Ujung akar, merupakan bagian paling bawah dari akar tumbuhan yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra)
  6. Tudung akar (kaliptra), terdapat di bagian paling ujung dari akar yang berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan pada saat menembus partikel tanah.
Anatomi akar
Bagian dalam (anatomi) akar tumbuhan terdiri dari: 
  • Epidermis. Sel epidermis akar berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak memiliki kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-rambut akar. Pertumbuhan rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih efisien. 
  • Korteks, tersusun atas jaringan parenkim. Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler secara apoplas. 
  • Endodermis, merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau stela. Jaringan ini terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lilin. Di jaringan endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di dalam silinder pusat. 
  • Silinder pusat (stele), merupakan bagian terdalam dari anatomi akar. Jaringan pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak berdampingan. Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang akar. Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, floem dan xilem.

Jenis-jenis akar tumbuhan 
Jenis akar tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu berdasarkan sistem perakarannya dan berdasarkan fungsinya.
Berdasarkan sistem perakarannya: 
1. Akar serabut 
Akar serabut berbentuk seperti serabut-serabut kelapa, kecil, dan panjang. Umumnya tumbuhan monokotil memiliki akar serabut. Namun perakaran tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara vegetatif (dicangkok atau distek) juga berupa akar serabut. Akar serabut terbentuk dari akar lembaga yang mati dan tumbuh akar-akar baru yang memiliki ukuran yang relatif sama dan keluar dari pangkal batang. 
Menurut bentuknya, jenis jenis akar serabut dapat dibedakan menjadi: 
a. Akar benang (contohnya padi), 
b. Akar tambang (contohnya kelapa), 
c. Akar serabut besar (contohnya pandan). 

2. Akar tunggang 
Akar tunggang umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara generatif dengan biji. Perakaran tumbuhan dikotil mempunyai akar utama yang menghujam lurus ke dalam lapisan tanah dan mempunyai percabangan di sisi-sisinya. Tumbuhan dengan akar tunggang mempertahankan akar lembaganya sehingga berkembang menjadi akar primer yang disebut dengan akar tunggang (radix primaria) yang memiliki percabangan. 
Akar tunggang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 
a. Tidak atau sedikit bercabang. 
Akar tunggang jenis ini mempunyai bentuk yang khas, yaitu bentuk tombak atau pena (fusiform) seperti pada wortel dan lobak, bentuk gasing seperti pada bengkuang, serta bentuk benang seperti pada akar tanaman kratok. 
b. Bercabang (ramosus) 
Akar tunggang jenis ini memiliki percabangan yang banyak dan setiap percabangan memiliki percabangan lagi sehingga memiliki zona perakaran yang lebih luas. Contohnya pada pohon buah-buahan. 

Berdasarkan fungsinya: 
1. Akar gantung atau akar udara (radix aereus) 
Akar gantung terdapat di atas permukaan tanah, melekat pada batang, tumbuh menjuntai ke arah tanah. Fungsi dari akar gantung ini yaitu sebagai organ penyerap uap air dan gas, tetapi jika sudah mencapai tanah dan masuk ke dalam tanah, akar ini berfungsi sebagaimana akar pada umumnya. Contoh tanaman yang memiliki akar gantung ini yaitu pohon beringin dan tanaman anggrek. 
2. Akar pembelit (cirrhus radicalis) 
Akar ini membelit batang pokok tempat melekatnya tumbuhan. Contohnya dapat kita temukan pada tumbuhan panili. 
3. Akar nafas (pneutophora) 
Akar nafas merupakan bagian akar yang tumbuh keluar dari batang bagian bawah, yang sebagian menyembul keluar dan sebagian lagi tumbuh di dalam tanah.bagian akar yang menyembul keluar merupakan tempat masuknya udara melalui celah-celah permukaan akar. Contoh tanaman yang memiliki akar nafas ini yaitu bakau dan pandan. 
4. Akar pelekat akar (radix adligans) 
Akar ini tumbuh, melekat dan memanjat pada batang. Contoh tumbuhannya yaitu sirih.
5. Akar penghisap (haustorium) 
Akar ini mempunyai fungsi sebagai penyerap air, hara mineral, dan makanan dari batang pohon yang ditumpangnya. Tumbuhan dengan akar ini hidup sebagai parasit, contohnya seperti pada akar benalu. 
6. Akar tunjang 
Akar ini tumbuh ke segala arah, berbentuk seperti serabut-serabut. Akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan pandan. 
7. Akar lutut 
Sebagian akar ini tumbuh di atas tanah kemudian tertanam di dalam tanah, timbul tenggelam seperti bentuk gelombang yang berfungsi sebagai alat pernafasan. Contohnya yaitu pohon tanjang. 
8. Akar banir 
Bagian akar ini tumbuh tinggi di atas permukaan tanah, berbentuk pipih seperti papan. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu sukun.
9. Akar semu 
Organ atau jaringan yang secara anatomi tidak dapat dianggap sebagai akar tetapi memiliki fungsi yang serupa dengan akar dinamakan akar semu atau rizoid (Lat. rhizoid). Istilah ini biasanya disematkan pada individu yang bukan termasuk tumbuhan berpembuluh tetapi dapat melekat pada suatu objek tertentu menggunakan alat yang mirip fungsinya dengan akar, yaitu untuk melekat, menjangkar, atau menyerap hara dari tempatnya tumbuh. Alga dan fase gametofit tumbuhan lumut serta tumbuhan paku memiliki rizoid. Beberapa tumbuhan pterofit (Euphyllophyta) juga memiliki rizoid yang merupakan modifikasi daun atau batang. Contohnya adalah Azolla dan Salvinia, serta Lemna.

Sumber:
http://www.ebiologi.com/2016/01/bagian-bagian-akar-anatomi-morfologi.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akar

No comments:

Post a Comment